Disebelah timur Padang Arafah atau 25 kilometer sebelah tenggara kota Mekkah. Terdapat satu gunung yang sering dikunjungi para jama’ah haji dan umroh yaitu Jabal Rohmah. Sesuai dengan namanya, tempat ini dikenal sebagai bukit kasih sayang. Di bukit kasih sayang inilah, nenek moyang manusia, Nabi Adam AS dan Siti Hawa, bertemu untuk pertama kalinya setelah sama-sama diturunkan ke bumi dan terpisah selama 40 tahun. Dahulu Rasulluloh pernah melaksanakan ibadah wukuf berkendara dengan untanya yang bernama Qush Waa’ dan melaksanakan sholat dimasjid dekat Jabal Rahmah bernama masjid Ash Shakh Raat
Khusus untuk jama’ah haji yang pada keesokan harinya akan melaksanakan ibadah wukuf di Arafah, Jabal Rohmah ini menjadi tempat singgah untuk mengisi waktu luang dengan berdo’a terutama do’a agar rumah tangga mereka diberikan keberkahan, keharmonisan dan kelanggengan. Gunung ini adalah salah satu tempat mustajab agar dikabulkannya do’a. Tapi bagi yang masih jomblo jangan berpikir kalau sudah kesini lalu sepulang umroh akan langsung mendapat pasangan ya? Karena yang menentukan setiap perkara yang terjadi didalam kehidupan kita hanyalah Allah bukan makhluq, benda atau dan lainnya, tugas kita hanyalah berdo’a dan memohon kepada Allah diwaktu dan ditempat yang mustajab.
Jarak Jabal Rahmah dari lokasi perkemahan jama’ah haji Indonesia tak begitu jauh, biasanya hanya sekitar 3-4 kilometer. Butuh waktu sekitar 30 menit saja dengan berjalan kaki untuk sampai ke sana.
Ketika malam tiba, Pemandangan Jabal Rahmah sangatlah indah. Kain ihram ribuan jama’ah yang tengah mendaki atau sudah sampai terlihat memancarkan cahaya putih menjadi penghias bukit batu tersebut Masya Allah. Tugu prasasti dengan dominasi warna biru di puncak bukit semakin melengkapi pemandangan indah itu.
Tak seperti Jabal Uhud, Jabal Rahmah tak terlalu tinggi, hanya sekitar 70 meter. Untuk mencapai ke puncak bisa melalui tangga. Namun bisa juga langsung mendaki satu per satu batu di bukit tersebut karena memang lajur pendakiannya agak landai tidak terlalu vertikal seperti Gua Hiro’
Banyak diantara jama’ah ketika sampai dipuncak Jabal Rahmah yang menunaikan shalat Sunnah mutlak dan khusuk berdo’a. Bahkan ada yang menangis sambil mengusap-usap bangunan tugu. Padahal di tugu tersebut jelas tertempel pengumuman dari Pemerintah Arab Saudi untuk tidak melakukan hal-hal seperti itu.
Selain berdoa, jama’ah haji juga banyak yang membuat tanda di bebatuan. Menuliskan nama pasangan atau kelompok yang pernah di Jabal Rahmah yang sebenarnya tidak diperbolehkan karena hal ini bisa merusak keindahan tempat itu sendiri. Maka cukuplah para malaikat Allah lah yang menuliskan nama kita di buku catatan amal untuk menjaga keikhlasan kita dalam beribadah.