Hajar Aswad merupakan sebuah batu yang diyakini oleh umat Islam berasal dari surga yang diturunkan oleh Allah dan orang yang pertama kali menemukannya adalah Nabi Ismail dan yang meletakkannya adalah Nabi Ibrahim.
Secara harfiah, Hajar Aswad merupakan gabungan dari dua kata, yakni “Hajar” yang berarti batu dan “Aswad” yang artinya hitam. Batu ini merupakan pondasi dari bangunan Ka’bah. Hal ini bermula dari perintah Allah SWT pada Nabi Ibrahim untuk membangun Ka’bah bersama putranya. Hajar Aswad diturunkan langsung oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Ismail, anak Nabi Ibrahim yang kisahnya menjadi salah satu syari’at umat Islam dan diperingati sebagai hari raya qurban (Idul Adha).
Ketika pertama kalinya diperlihatkan oleh putranya Ismail, Nabi Ibrahim pun langsung jatuh hati kepada batu ini, beliau menciuminya berulang kali. Ketika akan menempatkan batu itu, keduanya terlebih dahulu menggendongnya sembari mengelilingi (thawaf) bangunan Ka’bah sebanyak tujuh putaran yang kemudian hal ini juga menjadi salah satu rukun wajib ibadah haji dan umroh.
Batu yang kemudian diletakkan didalam Ka’bah itupun pada mulanya berwarna putih. Batu itu diyakini memiliki warna putih terang. Saking terangnya sampai dapat menerangi seluruh kota Mekkah kala itu namun perlahan warnanya berubah menjadi semakin hitam dikarenakan dosa-dosa yang diperbuat manusia. Hal ini tertuang dalam hadis Nabi Muhammad SAW, yang artinya : “Hajar aswad turun dari surga padahal batu tersebut begitu putih lebih putih daripada susu. Dosa manusialah yang membuat batu tersebut menjadi hitam”. Maka semakin lama batu ini menjadi semakin menghitam. Semoga Allah selalu melimpahkan rahmat-NYA dan mengamouni segala dosa-dosa kita yang telah lalu dan dimasa depan.