jabal uhud

Jabal Uhud, Gunung Yang Kelak Ada di Surga

Umrohjateng.com – Ada sebuah gunung yang sangat terkenal di Arab Saudi, kalau kita lagi melaksanakan ibadah umroh, apalagi kalau bukan gunung uhud atau yang dalam bahasa arabnya disebut Jabal Uhud, memang harus kita akui gak semua biro umroh mau mengajak jama’ahnya buat menyaksikan gunung uhud ini secara langsung dari dekat. Kebanyakan hanya melihat dari sekitaran komplek makam uhud. Gunung ini terletak disebelah utara kota madinah, waktu tempuhnya kira-kira setengah jam perjalanan. Gunung ini lumayan tinggi, mencapai sekitar 1.050 meter dengan panjang 7 kilometer dan lebar 4.5 kilometer. Gunung ini adalah lokasi sekaligus saksi pertempuran Rasululloh bersama 700 orang sabahatnya melawan 3000 orang pasukan kafir quraisy. Gunung ini terdiri dari bebatuan granit yang keras lagi terjal, batu marmer merah sehingga nampak dari kejauhan Jabal uhud terlihat seperti kemerah-merahan dan juga ada beberapa batu mulia, sehingga ketika malam hari, gunung ini nampak bercahaya. Jabal uhud berada dilokasi pegunungan sehingga dikelilingi gunung-gunung yang lain, namun jabal uhud merupakan satu satunya gunung diarea itu yang tidak tersambung dengan gunung yang lain, maka dari itulah dia dijuluki uhud yaitu “yang menyendiri”

Sebagai salah satu tempat destinasi ziarah jama’ah umroh dari seluruh dunia, kondisi jabal uhud yang sekarang dengan yang dahulu tentu sudah jauh berbeda, ada beberapa bagian dari jabal uhud yang dibatasi oleh pagar berwarna hitam, sementara bagian depan gunung yang terdapat semacam belahan kecil seperti gua dengan bagian atap yang agak terbuka, dilokasi itulah dahulu Rasulluloh dibawa oleh beberapa orang sahabat untuk diselamatkan dan diobati karena mendapat luka yang cukup serius, giginya patah, mulutnya berlumuran darah dan dahinya sobek setelah berhasil memenangi peperangan uhud, kini bagian (gua) itu oleh pemerintah setempat ditutup cor dan jalan menuju gua yang telah di cor tersebut banyak terdapat kotoran kambing sehingga kurang nyaman untuk jama’ah yang akan berkunjung kesana. Didekat jabal uhud terdapat satu masjid bernama masjid uhud atau oleh penduduk sekitar masjid tersebut sering disebut masjid Al-Fasah. Setelah memenangi peperangan uhud dan menyembuhkan lukanya, Rasulluloh dan para sahabat kemudian melaksanakan sholat dimasjid ini, kini para jama’ah umroh yang datang umumnya hanya bisa berziarah sampai di gunung Arrimah saja yaitu tempat Rasulluloh memerintahkan 50 orang sahabat pemanah terbaiknya, sayang memang kondisinya saat ini seperti kurang terawat padahal Rasulluloh pernah bersabda bahwa “bukit uhud adalah salah satu dari bukit-bukit yang ada di surga” (HR. Al-Bukhari) dan Rasulluloh juga menganjurkan kita untuk mencintai gunung ini agar kelak gunung ini juga mencintai kita, melalui hadist beliau Rasulluloh bersabda, “gunung uhud adalah gunung yang mencintai kami dan kami juga mencintainya” (HR. Al-Bukhari). Salah satu bukti bahwa gunung uhud sangat mencintai Rasulluloh adalah ketika Rasulluloh menginjakkan kakinya bersama sahabat Abu Bakar, Umar Ibnu Khottob dan sahabat Utsman Bin Affan RA, gunung uhud tidak berhenti bergetar saking senangnya sampai-sampai Rasulluloh menghentakkan kaki beliau dan memerintahkan gunung uhud untuk berhenti, maka iapun langsung berhenti mena’ati perintah baginda Rasulluloh SAW

Di lokasi komplek pegunungan Uhud, juga terdapat Makam Syuhada Uhud. Lokasinya dipagar secara rapat dan dilapisi kaca plastik tipis sehingga tidak bisa dilihat terlalu jelas dalamnya. Tempat ini merupakan pemakaman bagi 70 sahabat Nabi Muhammad yang gugur pada Pertempuran Uhud.
Ada sebuah peta terpampang di sebuah dinding di areal ziarah tersebut. Peta tersebut, kurang lebih, menceritakan alur pergerakan perang Uhud antara kaum muslimin Madinah yang dipimpin Rasulluloh melawan pasukan musyrikin Quraisy dari kota Mekkah. Perang ini terjadi pada 15 Syawal Tahun ke tiga Hijriyah.
Kalau soal jumlah pasukan, kaum muslimin yang ikut berperang sangat timpang. Awalnya ada 1.000 orang, tetapi ada sejumlah orang-orang munafik yang ikut perang tersebut mengundurkan diri dan kembali ke Madinah. Alhasil, total pasukan yang dipimpin sendiri oleh Rasulullah SAW berjumlah 700 orang. Sementara pasukan musuh terdiri dari 3.000 orang musyrikin Quraisy.
Terjadilah pertempuran hebat. Dalam peperangan tersebut, kaum muslimin sebenarnya telah mendapatkan kemenangan dan kaum musyrikin pontang panting.

Namun, para pemanah yang berada di atas Gunung Arrimah yang saat itu berjumlah 50 orang tergoda melihat barang-barang berharga yang ditinggalkan oleh kaum musyrikin tersebut. Dan akhirnya, para pemanah ini meninggalkan posnya.

Mereka turun dari bukit hingga lupa pesan Rasulullah SAW agar mereka tidak meninggalkan bukit tersebut apapun yang terjadi. Maka kemudian semuanya turun kecuali komandannya Abdullah bin Jabir dan 6 pemanah lainnya.

Alhasil, melihat situasi itu Khalid bin Walid (komandan Quraisy saat itu dan belum masuk Islam) memanfaatkan keadaan membawa pasukan berbelok dari arah belakang pasukan Islam dan pasukan kaum muslim mengalami kekalahan yang tidak sedikit.
Korban dari pasukan Islam pun berjatuhan. Perang ini menggugurkan 70 sahabat Nabi termasuk 7 pahlawan Uhud. Yang paling membuat Rasulullah SAW terpukul dan sedih adalah gugurnya sang paman, Hamzah bin Abdul Mutholib ditangan seorang budak bernama Wasbi atas perintah Hindun seorang wanita musyrikin yang menaruh dendam kepada sang singa Allah Hamzah atas kematian saudaranya pada perang badar, bahkan saking dendamnya setelah Hamzah wafat, dadanya dibelah dan jantungnya dimakan, Naudzubillah

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top