Anda pasti sudah tidak asing dengan kegiatan aqiqah yang mana dilakukan ketika bayi berumur 7 hari, 12 hari atau 21 hari. Agar lebih jelas mengenai tata cara dan hukum aqiqah bisa dilihat pada penjelasan berikut ini.
Waktu untuk Melaksanakan Aqiqah
Aqiqah merupakan ajaran Rasulullah yang hukumnya sunah dan wajib berdasarkan dua dalil yang berbeda. Secara sunah hukumnya adalah sunah muakad sementara itu menurut hadis riwayat Ahmad mengatakan bahwa aqiqah hukumnya wajib. Namun dari kedua hukum di atas, banyak ulama yang setuju dengan pendapat bahwa aqiqah hukumnya sunnah karena tidak memberatkan pihak orang tua yang tidak mampu.
Waktu untuk pelaksanaan aqiqah adalah ketika anak berumur 7 hari dihitung sejak hari kelahiran. Apabila berhalangan dengan sesuatu hal maka aqiqah dapat dilaksanakan pada umur bayi 14 hari atau 21 hari. Apabila keluarga tidak dalam kondisi ekonomi yang baik maka kewajiban untuk melaksanakan proses aqiqah pun dapat tidak wajib atau gugur. Seorang muslim dapat meninggalkan ibadah aqiqah jika dalam kondisi ekonomi yang kurang baik.
Syarat Memilih Hewan Aqiqah
Aqiqah dilakukan dalam Islam dengan cara menyembelih hewan. Hewan yang akan disembelih harus memenuhi kriteria yang serupa dengan hewan kurban. Hewan pilihan untuk aqiqah yakni kambing dan domba yang sehat dan cukup umur alias tidak kurang dari setengah tahun. Saat ini sudah banyak peternak hewan kurban maupun aqiqah yang memudahkan para orang tua untuk memilih.
Berbagi Hewan Aqiqah
Hukum aqiqah sunah untuk mereka yang tidak mampu dan bisa menjadi wajib untuk mereka yang serba berkecukupan. Tata cara membagi hewan aqiqah menurut islam adalah daging tersebut harus dibagikan kepada tetangga dan kerabat. Beda halnya dengan kurban, dalam prosesi aqiqah daging yang dibagikan harus dalam kondisi matang.
Dua ekor kambing maupun domba untuk anak laki-laki dan satu ekor kambing atau domba untuk anak perempuan. Orang yang memiliki hajat dan keluarganya disunnahkan untuk mengkonsumsi daging aqiqah, sementara sepertiga lainnya diberikan pada tetangga dan fakir miskin.
Pemberian Nama Saat Aqiqah
Penyelenggaraan aqiqah dilakukan sekalian untuk pemberian nama sang bayi. Sunah hukumnya mencukur rambut bayi dan memberi nama dengan arti yang baik. Nama yang baik kelak mencerminkan perilaku serta akhlaknya kepada Allah dan lingkungan sekitar.
Doa yang dibacakan saat proses aqiqah adalah doa khusus yang maknanya memberikan perlindungan kepada bayi dengan menyebut nama Allah sehingga terhindar dari godaan syaitan di sepanjang hidupnya. Selain doa, baca pula dzikir dan salawat ketika prosesi aqiqah karena memuji Allah termasuk perbuatan terpuji. Semoga anak tersebut kelak hidup bahagia dunia akhirat.
Itulah penjelasan singkat mengenai tata cara dan hukum aqiqah.