Tempat ini dinamakan Hijr Ismail. Terletak disebelah utara bangunan Ka’bah, berbentuk setengah lingkaran, dibangun oleh Nabi Ismail Alaihissalam, termasuk bangunan suci umat Islam. Ka’bah sendiri secara keseluruhan dibangun oleh Nabi Ibrahim, kemudian datanglah nabi Ismail membantu bapaknya dengan membawa batu. Batu-batu yang dikumpulkan, dalam bahasa Arab disebut hijr (hijir). Oleh karena itu bagian ka’bah yang dibangun oleh nabi Ismail dinamakan Hijir Ismail Alahissalam.
Hijr Ismail ini menjadi salah satu tempat favorit jemaah haji untuk dikunjungi. Sebab, lokasi ini adalah salah satu tempat mustajab untuk berdo’a. Dan dianjurkan melakukan shalat sunah di area ini. Namun pengelola masjidil Haram tidak banyak memberi kesempatan bagi para peziarah untuk memasuki bagian dalam Ka’bah. Hanya kabilah yang berwenang dan orang-orang penting atau tamu negara yang diperkenankan masuk. Pada tahun 2017 yang lalu ada seorang pekerja yang bertugas untuk membersihkan area Ka’bah yang sangat rajin dan disiplin, karena prestasinya, beliau ditawarkan oleh pemerintah Saudi Arabia sejumlah hadiah, namun beliau luar biasa Masya Allah justru memilih untuk diizinkan melaksanakan shalat dua rakaat sendirian di Hijr Ismail tersebut.
Atas seizin Allah beliau cleaning service tersebut mendapat hadiah khusus yang luar biasa padahal sahabat saja pada zaman dulu tidak diizinkan oleh Rasulullah SAW masuk ke dalam Ka’bah dan melakukan shalat di dalamnya. Bahkan Aisyah RA, istri Rasulullah juga dilarang. Sebuah nikmat tidak terkira untuk beliau.
Dalam sebuah hadits, dari Aisyah RA berkata: ‘Saya dahulu ingin masuk ke dalam Baitullah dan shalat di dalamnya, maka Rasulullah menggandeng tangan dan membawaku masuk ke dalam Hijr lalu bersabda: ‘Shalatlah di dalam Hijr jika engkau ingin masuk ke dalam Baitullah, karena sesungguhnya Hijr itu adalah bagian dari Baitullah. Akan tetapi kaummu (Quraisy) kekurangan biaya ketika membangun Ka’bah (merenovasinya) sehingga mereka terpaksa mengeluarkannya dari Baitullah’.
“Shalat di dalam Hijr dihukumi sama dengan shalat di luar Ka’bah. Tidak terdapat keutamaan khusus dari shalat di luar Ka’bah, akan tetapi jika seseorang ingin merasakan shalat di dalam Ka’bah, maka Hijr bisa menjadi alternatifnya, shalatnya pun seperti halnya shalat biasas baik itu shalat duha, istikharah atau shalat tahajud di dalamnya, tidak ada shalat khusus yang diniatkan untuk dilaksanakan di dalam Hijr Ismail hanya memang tempatnya yang sangat mustajab untuk dikabulkannya do’a seperti halnya Raudoh di Madinah. Maka berusahalah untuk bisa shalat dua raka’at di sini Hijr Ismail dalam serangkaian ibadah haji dan umroh yang wajib karena setiap jama’ah pun juga akan rela berdesakan untuk bisa memasuki area mustajab setengah lingkaran ini