Dinamakan Jabal Magnet dan sempat viral pada tahun tahun awal sejak ditemukan, Lokasi ini langsung menjadi salah satu wisata favorit yang banyak dikunjungi jama’ah haji. Berjarak cukup jauh sekitar 60 kilometer dari Pusat Kota Madinah, butuh sekitar 40 menit untuk mencapainya.
Walaupun lumayan jauh, jalur menuju ke lokasi ini tak terlalu sulit. Aspal hitam rata sudah tersedia dan mulus. Saat menuju ke Jabal Magnet, di sepanjang jalan tampak kebun kurma dan bukit bebatuan, para mutawwib pun juga cukup leluasa untuk dapat memberikan deskripsi secara gamblang soal Jabal Magnet ini.
Sesuai namanya, banyak yang ingin mendatangi gunung magnet ini karena penasaran dengan fenomena alam yang ada. Jika gunung tersebut memiliki magnet yang sangat besar sampai sampai jalan yang nampaknya menanjak, bisa membuat kendaraan tetap melaju, kendati mesin dimatikan padahal saat itu bis sedang dalam keadaan full penumpang beserta barang bawaannya, atau bila kendaraan di putar balik, kendaraan akan berjalan mundur.
Meski adapula yang percaya, jika kondisi tersebut terjadi karena sebuah ilusi optik. Di mana lereng Jabal Magnet yang menurun muncul sebagai sebuah wilayah yang lebih tinggi.
Penduduk setempat (Arab) menyebut lokasi ini dengan sebutan Wadi al-Baidha atau Mantiqa al-Baidha (lembah putih). Itu mengacu pada hamparan bukit memanjang yang tampak berwarna putih.
Dilokasi ini para jama’ah tidak melewatkan moment spesial untuk mengabadikannya dengan mem-video untuk diposting dimedia sosial masing-masing, tak heran, banyak pengunjung yang segera membuktikannya sesaat usai tiba di Jabal Magnet.